Kamis, 29 Mei 2014

Rezeki Akan Mengikuti Mimpi


Kesibukan sebagai mahasiswa semester 6 tak menghalangi sebuah senyum di bibirnya saat kami berjumpa. Kobaran semangat muncul diwajah wanita berkerudung ini. Dari perpustakaan Kampus V Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Tri Astuti bercerita tentang prestasi yang diraihnya.
Mahasiswi berumur 22 tahun ini sekarang tercatat menjadi mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di UAD. Wanita yang akrab disapa Tri ini mengaku memiliki kegiatan diluar kuliah yakni menjadi seorang guru les privat, guru les sekolah dasar (SD) pada bimbel yang berada di daerah Bantul dan menjadi guru TPA di sekitar rumahnya Pundong Bantul. Keinginan kuat pada dalam dirinya untuk berkuliah di jurusan PGSD timbul dari panggilan hati. Kesukaannya pada anak-anak sudah muncul dalam dirinya sejak dulu sehingga dia ingin membagi ilmu yang bermanfaat. Dengan, memberikan les pada anak-anak dia mampu mengenal lebih dekat karakter anak dan berlatih menjadi guru sejak awal.
Tri yang memiliki keinginan menjadi guru dan enterpreuner ini ternyata memiliki prestasi. Prestasi yang diraih yakni lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Dikti tahun 2012. Judul PKM-K mereka se-tim ini bernama BAKSONG yakni bakso yang terbuat dari singkong dengan saos tempe yang kaya protein. Awalnya mereka mengetahui informasi dari dosen PGSD kemudian mencari dosen pembimbing dan melakukan inovasi. Hingga akhirnya kerja keras yang dilakukan dengan bantuan dosen pembimbing Amaliyah Ulfah, M.Pd. ini mereka mendapatkan pendanaan dari Dikti Rp 8.500,000,00. Tim yang beranggotakan Tri Astuti, ... hingga kini Baksong masih aktif berjualan yang dapat ditemui di kampus V UAD.
Selain itu, prestasi yang dicapai lagi oleh wanita hobi membaca buku milik Yusuf Mansyur ini lolos beasiswa. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) yang diadakan Kopertis wilayah V mampu ditembus Tri. Bermodalkan IPK 3,70, sertifikat, dan kelolosannya dalam PKM-K Dikti menjadikan wanita lulusan SMK 1 Bantul ini penerima beasiswa 2013. Beasiswa yang diberikan secara bertahap total Rp 4.200.000,00. Dia mengaku tak menduga bisa lolos beasiswa, sebab seleksi sangat ketat dan selektif. “Modalnya ketika menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran di kuliah langsung saya tanyakan ke dosen dan teman-teman untuk mencari solusi yang tepat”, ungkapnya.
            Manajemen waktu sangat penting, saya juga sedang belajar untuk memanage waktu antara kesibukan kuliah, ngeles, ngajar TPA dan jualan BAKSONG. Untuk les menyesuaikan jadwal yang disesuaikan dengan kuliah saya dan TPA yakni pada hari Senin, Rabu dan Ahad. Menjadi guru les juga harus terbuka konsultasi kepada wali orangtau siswa untuk masalah waktu jika tiba-tiba halangan hadir dan menggantinya dikemudian hari.
Menurut Tri Astuti, kita sebagai mahasiswa itu berbeda dengan anak SMA, cara belajarnya pun juga berbeda sehingga perlu mengganti strategi belajarnya untuk rajin membaca dan rajin sharing dengan teman atau dosen.

Tri ini memiliki impian lulus tepat waktu, IPK cumlaude dan menjadi guru yang berwirausaha. “Rejeki itu akan mengikuti mimpi maka bermimpilah karena rejeki akan mengikuti kalian tentunya dengan berusaha”, pesan Tri di akhir wawancara. (er)
 

Jejak Rembulan Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez